Salat tahajjud merupakan salah satu salat sunnah yang coba di dawamkan oleh Pondok Tahfidz Ar-Rasyid. Berangkat dari firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 79 maka Pondok Tahfidz Arrasyid pun menerapkan salat tahajjud sebagai programnya.
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Q.S. al-Isra/17:79).
Mudir Pondok Tahfidz Ar-Rasyid, Abi Mustari berpesan kepada santinya untuk selalu menjaga salat tahajjud ini. Dirinya bahkan mengatakan bahwa meninggalkan salat tahajjud adalah salah satu aib bagi para penghafal Al-Qur’an.
Ulama salfush saleh juga senantiasa menghidupkan malamnya dengan melaksanakan salat tahajjud. Beberapa dari mereka bahkan mampu mengkhatamkan Al-Qur’an dalam salat tahajjudnya setiap malam.
Dalil lain yang menjadi motivasi untuk melaksanakan salat tahajjud ini adalah karena Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوْبَةِ الصَّلاَةُ فِيْ جَوْفِ اللَّيْلِ.
“Shalat yang paling utama setelah shalat yang fardhu adalah shalat di waktu tengah malam.” (HR. Muslim : 1163).
Pondok Tahfidz Ar-Rasyid juga memiliki program yang cukup menarik mengenai hal ini, yakni tahajjud muhasabah. Di dalam pelaksanaannya, salat tahajjud ini dilakukan secara berjamaah sebagai bentuk pembiasaan santri agar senantiasa mendawamkan salat tahajjud. Selain menjadi media untuk memurojaahkan hafalan Al-Qur’an, tahajjud juga sebagai media untuk menggenjot mental dan semangat santri dalam berjuang bersama Al-Qur’an.
Hal ini dikarenakan adanya sesi muhasabah setelah salat tahajjud selesai dilaksanakan. Di sesi inilah, para santri dibimbing untuk merenungi kembali apa-apa yang telah dilakukannya. Untuk kembali mengingat bagaimana perjuangan orangtua mereka yang telah susah payah merawat dan membesarkan mereka. Para santri juga dibimbing untuk terus mengikhlaskan diri dan senantiasanya memperbaiki semangat dan niatnya dalam menghafal Al-Qur’an.
Di dalam sesi ini tak jarang santri pun tersentuh hatinya dan menangis. Dari sesi muhasabah inilah diharapkan para santri bisa terus memperbarui semangat juang dan mentalitas dirinya dalam perjalanannya menghafalkan Al-Qur’an. Hingga mereka pun bisa mencapai keutamaan-keutamaan seperti yang selama ini mereka ingingkan.
Beri Komentar