Info Sekolah
Wednesday, 07 Jun 2023

SIAPA MANUSIA PALING BURUK?

Diterbitkan :

SIAPA MANUSIA PALING BURUK?-Suatu ketika seorang santri izin kepada Kyainya untuk pulang karena sudah bertahun-tahun mondok. Sebelum memberi izin pak Kyai mengujinya terlebih dahulu dengan meminta santri tersebut agar menemukan manusia atau makhluk yang lebih buruk darinya. Singkat cerita setelah menelusuri perjalanan, santri menemukan pemabuk. Ia berfikir bawa inilah manusia yang lebih buruk darinya, sebab seorang pemabuk ini memang tiada hari tanpa mabuk dan berpoya-poya baginya. Tapi setelah berfikir ulang, pemabuk ini bisa jadi bertaubat dan menjadi manusia lebih mulia darinya. Berjalan lagi santri ini untuk mencari makhluk yang lebih buruk dari dirinya, lalu ia temui seekor anjing, mungkin itu makhluk yg lebih buruk, najis pula. Tapi setelah ia fikir-fikir lagi ternyata anjing tidak dimintai pertanggung jawaban amal di hadapan Allah. Akhirnya santri mengatakan kepada pak Kyai: “tidak aku temukan apa yang engkau katakan yang lebih buruk dariku”

HIkmah apa yang dapat kita ambil dari kisah ini?

Diantaranya adalah:

Jangan pernah menganggap siapapun lebih buruk dari kita”. Boleh jadi ia dapat hidayah dari Allah dan menjadikannya lebih mulia dari kita. Boleh jadi dengan anggapan buruk kita terhadapnya Allah uji kita dengan kesulitan-kesulitan.

عن عائشة رضي الله عنها قالت، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم، يا عَائِشَةُ إِنَّ شَرَّ النَّاسِ مَنْزِلَةً عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ وَدَعَهُ أَوْ تَرَكَهُ النَّاسُ اتِّقَاءَ فُحْشِهِ

Dari Aisyah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hai Aisyah, sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang dihindari oleh manusia karena takut kejelekannya.” (HR Muslim, hadits no 4693)

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَاَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (QS Al-Hujurat: 12)

 

Disampaikan oleh:

Ust. Syamsul Ma’arif

Dirangkum oleh:

Ust. Elly Setiawan Budi

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

penulis
Sumardi Solin

Tulisan Lainnya

Oleh : Pesantren Tahfid Ar-rasyid PTA

Keutamaan membaca surat Al-Mulk bagi seluruh ummat muslim

Oleh : Sumardi Solin

Amalan-amalan utama di hari jumat

Oleh : Sumardi Solin

Suatu kisah

Oleh : Sumardi Solin

Bersyukur Dulu

Oleh : Pesantren Tahfid Ar-rasyid PTA

Sholat Tahajud: Meraih Maqom Terindah