Patah_hati merupakan salah satu hal sering dialami oleh para remaja. Umumnya, tidak ada satu pun manusia yang menginginkan hatinya untuk tersakiti, lalu bagaiamana dengan patah hati yang paling disengaja?
Segala jenis interaksi cinta yang tiada halal merupakan sebuah patah hati yang paling disengaja. Sejatinya cinta antara lawan jenis hanya bisa dinikmati oleh mereka yang sudah mengikrarkan janji suci dihadapan penghulu. Maka ketika para remaja yang sedang dimabuk cinta mengekspresikan rasa cintanya dengan cara pacaran, patah hati hanyalah masalah waktu.
Saat berpacaran, awalnya mereka akan menganggap seakan bahwa dunia ini adalah milik berdua. Tanpa ikatan yang halal mereka umbar cinta dengan mengharap bahagia. Tapi yang mereka dapati hanyalah kepalsuan dan kebahagiaan semu. Polanya sama; Kenalan, dekat, jadian, lalu putus. Manis diawal, pahit di pertengahan, lalu menyesal pada akhirnya.
“Tuhan tidak adil” katamu lirih sambil menangis. Tidak begitu kawan, bukankah Allah telah memerintahkan kepada kita untuk menjaga cinta agar tetap terjaga kesuciannya? Lalu ketika kamu tersakiti karena jalan yang telah kamu pilih sendiri, kenapa kamu justru merasa Tuhan tidak adil?
Katamu, kau inginkan bahagia? Tapi kenapa kamu justru memilih jalan yang bergaransi sakit hati? Katamu, kau inginkan pasangan yang taat? Tapi kenapa kamu justru bermaksiat? Katamu, kau inginkan pasangan yang terbaik? Lalu kenapa kamu justru memulainya dengan sesuatu yang tidak baik?
Pacaran adalah sebuah cara paling riskan dalam interaksi cinta. Karena pacaran itu miskin komitmen dan tanggungjawab. Semua orang bisa datang dan pergi sekehendaknya. Umbar janji dan kata manis, lalu dibuang setelah merasa bosan, seakan sudah menjadi hal biasa. Pacaran merupakan pelarian bagi mereka yang tidak berani mengambil komitmen dan tanggungjawab dalam pernikahan tapi tetap ingin menikmati cinta seperti mereka yang halal.
Beri Komentar