__✒️
Selama ini kita sering mendengar panasnya neraka dan ngerinya siksa dengan panasnya. Ternyata nereka juga menyiksa dengan dingin yang sangat, dingin yang bisa menyiksa dan membinasakan. Berikut pembahasannya.
Dalam Al-Quran Terdapat lafadz [وَغَسَّاقٌ] “Ghassaq” yang bermakna air yang sangat dingin dan menyiksa.
هَذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ
“Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin (ghassaq).” (Shaad: 57)
ماء منتن، ولكنه بارد.
“air yang busuk tetapi dingin”
صديد يسيل من أجسادهم وهو بارد بردا مؤلما
“Nanah (cairan menjijikan) yang mengalir dari jasad penduduk neraka dengan dingin yang sangat dan menyiksa”
لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا (24) إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا (25) جَزَاءً وِفَاقًا (26)
“Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan ghassaq, sebagai pambalasan yang setimpal.” (An Naba’: 24-26)
الغساق: الزمهرير البارد الذي يحرق من برده
“Ghassaq adalah udara yang sangat dingin yang membinasakan dengan dinginnya”
(Latha’if Al-Ma’arif Ibnu Rajab hal. 326)
هو الذي لا يستطيعون أن يذوقوه من برده
“yaitu yang tidak bisa menahan rasa dinginnya” (Idem)
اشْتَكَتْ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ فَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنْ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنْ الزَّمْهَرِيرِ
“Neraka mengadu kepada Rabbnya seraya berkata; “Wahai Tuhanku, sebagianku (api) saling memakan satu sama lain”. Maka neraka diizinkan untuk berhembus dua kali. Satu kali pada saat musim dingin dan satu kali lagi pada saat musim panas. Maka hawa panas yang kamu rasakan merupakan hawa panas dari hembusan api neraka dan hawa dingin yang kamu rasakan merupakan hawa dingin dari zamharir (hawa dingin) neraka.”
(HR. Al-Bukhari no. 504 dan Muslim no. 977)
الزَّمْهَريرُ : شِدَّةُ البرد .
“Zamharira adalah dingin yang sangat”
، ولا زَمْهَريراً ـ وهو البرد الشديد ـ فيؤذيهم بَردُها
“Zamharira yaitu dingin yang sangat dan menyiksa mereka dengan dinginnya”
(afsir AL-Qurthubi 29/265)
“والمراد بالزمهرير : شدة البرد “
“yang dimaksud dengan zamharir adalah dingin yang sangat”
(Fathul Baari 2/19)
فما كان من برد يهلك شيئا فهو من زمهريرها،
“Dingin yang bisa membinasakan sesuatu yaitu zamhari dari nereka”
(At-Tamhid limaa fil muwatttha 5/8, Wizarah Al-Magrib, 1387 H, syamilah)
📌 Mengenai nafas neraka musim dingin dan musim panas, maka ini adalah makna hakiki bukan majas dan permisalan.
قال القرطبي : لا إحالة في حمل اللفظ على حقيقته ، قال : وإذا أخبر الصادق بأمر جائز : لم يُحتج إلى تأويله ،
“Al-Qurthubi berkata, tidak ada kemustahilan untuk memahami lafadz ke makna hakiki karena diberitakan oleh yang terpercaya (Nabi shallallahu alaihi wasallam), tidak membutuhkan ta’wil” (Fathul Baari 2/19)
____________________________________
Sumber : www.muslimafiyah.com
Dibagikan Oleh : Mutiara Risalah Islam
Beri Komentar