Salah satu kisah yang menakjubkan yang ditulis dengan tinta emas adalah kisah yang menggambarkan bagaimana sahabat Jabir radiyallahu anhu melakukan perjalanan untuk mendengarkan satu hadis Nabi ﷺ. Perjalanan panjang yang sangat menakjubkan. Satu bulan perjalanan ditempuh hanya untuk sebuah hadis. Demi mendengarkan hadis ini secara lengkap melalui sumber yang langsung mendengar dari lisan Rasulullah ﷺ, Jabir mengencangkan ikat pinggang, menembus panas sahara, meninggalkan kota Madinah menuju negeri Syam. Ia menjumpai Abdullah bin Unais radhiallahu anhu, sang pemilik hadis. Beliau mengisahkan,
“Telah sampai kepadaku sebuah hadis dari seseorang yang langsung mendengar dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam (sedangkan aku tidak mendengarnya dari Rasul shallallahu alaihi wa sallam). Aku pun bersegera membeli seekor unta. Aku persiapkan bekal perjalananku dan aku tempuh perjalanan satu bulan untuk menemuinya, hingga sampailah aku ke Syam. Ternyata orang tersebut adalah Abdullah bin Unais. Aku berkata kepada penjaga pintu rumahnya, ‘Sampaikan kepada tuanmu bahwa Jabir sedang menunggu di depan pintu’. Penjaga itu masuk dan menyampaikan pesan itu kepada Abdullah bin Unais. Abdullah bertanya, ‘Jabir bin Abdullah?’ Aku menjawab, ‘Ya, benar!’ (Begitu tahu kedatanganku), Abdullah bin Unais bergegas keluar hingga menginjak pakaiannya, lalu dia merangkulku dan aku pun merangkulnya. Aku berkata kepadanya, ‘Telah sampai kepadaku sebuah hadis, dikabarkan bahwa engkau mendengarnya langsung dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang kisas. Saya khawatir engkau meninggal terlebih dahulu atau aku yang lebih dahulu meninggal sementara aku belum sempat mendengarnya’.” (H.R. Ahmad, No. 16042 dan Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, No. 970)
Kisah diatas menggambarkan betapa gigih dan semangatnya para ulama-ulama terdahulu dalam belajar, khususnya dalam belajar ilmu agama. Bagaimana kabar kita generasi penerus/generasi milenial? Apakah ingin terus nyaman dengan rebahan? MasyaAllah, Tabarakallah, Sekolah Keemasan Angkatan I dan II, kuota yang dibuka 50 orang, dengan semangat ayah/bunda diusia keemasan ini sampai melampaui kuota menjadi 60 kuota. Mereka datang dengan muka berseri-seri dengan semangat muda yang menyala kembali, mereka datang dengan semangat belajar Al-qur’an, begitu menampar kita yang masih sering menunda-nunda dengan kata nanti untuk membaca Al-Qur’an
Semangat ayah/bunda, sehat selalu.!!
✨”Jika Kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan” ✨. -Imam Syafi’i
#sekolahkeemasan #sekolahlansia #lansia #arrasyidschool #pta #ayah #bunda #abi #umi
Beri Komentar