Hidayah artinya petunjuk Allah yang mengarahkan hamba pada hakikat kebenaran. Sifat hidayah ada dua, yaitu :
Dengan demikian, kita bisa menyimpulkan bahwa sesungguhnya tidak ada orang yang tidak mendapat hidayah. Semua orang memiliki kesempatan untuk mendapatkannya. Jika ada seseorang yang mengatakan “belum mendapat hidayah”, maka kalimat ini kurang tepat. Karena Allah senantiasa memberikan hidayah ini, permasalahan terjadi karena ada orang yang tidak mau mengambilnya.
Karena Allah sudah membagi hidayah secara merata kepada semua hambaNya, kita harus memahami sifat hidayah yang kedua, yaitu harus segera diambil. Kita harus merespon dengan cepat ketika menerima hidayah dari Allah. Hidayah atau petunjuk dari Allah bisa datang kapan saja. Maka ketika hidayah itu datang, jangan didiamkan dan diabaikan. Segera ambil dan berbuat sesuai hidayah yang telah kita terima.
Misalnya ada hidayah yang datang lewat telinga, contohnya Adzan. Lafadz Adzan ditetapkan oleh Allah SWT akan selalu didengar oleh orang yang masih memiliki pendengaran. Adzan tidak hanya didengar oleh orang yang ingin sholat, namun semua manusia. Dari semua umat muslim yang mendengar Adzan, tidak semuanya akan menyambut hidayah tersebut untuk menunaikan shalat atau melangkah ke masjid.
Taufiq adalah bimbingan Allah yang mengantarkan seorang hamba langsung kepada hakikat kebaikan. Saat seorang hamba menerima hidayah, taufiq adalah bimbingan yang akan memudahkan seseorang melakukan petunjuk tersebut. Ada dorongan yang diberikan untuk langsung menuju kepada kebaikan.
Taufiq tidak diberikan kepada seluruh hamba. Hanya hamba tertentu yang bisa mendapatkan taufiq.
Bila sudah diberikan, jangan sesekali ditinggalkan. Untuk mendapatkannya kembali tidak mudah. Kita membutuhkan motivasi lebih kuat lagi untuk melakukannya.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ . فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ .
“Jika Allah menginginkan kebaikan untuk seorang hamba maka dia akan mempekerjakan/menggunakannya”, beliau ditanya, “Bagaimana Allah akan mempekerjakannya, wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?”, beliau menjawab: “Allah akan memberinya petunjuk untuk beramal shalih sebelum meninggal”.
Jadi, ketika Allah menginginkan kebaikan pada seorang hamba, Allah akan menggunakannya untuk kebaikan. Menolong orang misalnya, berdakwah, melakukan ibadah dan hal-hal baik lainnya. Dan semoga kita semua selalu di berikan taufiq serta hidayah oleh Allah. Kejarlah cintanya Allah, karna yang Abadi itu butuh Perjuangan.
أنظر ما قال ولا تنظر من قال
Syukron.
Beri Komentar